Jakarta [RR1online]:
“SEDANG lemas, sakit dan sekarat”. Begitulah kondisi Ibu Pertiwi kita saat ini. Dan semua itu adalah ulah dari para koruptor yang selama ini bersembunyi di balik kekuasaan dan parpol…! Ya.. koruptor-lah yang telah tega melakukan “kedurhakaan” terhadap Ibu Pertiwi yang telah “melahirkannya” dan “membesarkannya” sebagai petinggi, dan juga penguasa.
Dari ilustrasi prolog di atas, setidaknya dapat menjadi pencerahan bagi rakyat Indonesia agar segera bersama-sama ikut berpartisipasi mencari dan “melahirkan” pemimpin yang benar-benar berasal dari rakyat dan untuk rakyat pula, “..bukan dari parpol yang kemudian untuk parpol pula..!”.
Sehingga saya sangatlah sependapat dengan pandangan yang dikemukakan oleh Jaya Suprana. Bahwa Pemilu 2014 harus menjadi momentum (kesempatan yang sangat tepat) untuk segera melakukan perubahan di negeri ini. Sebab, rakyatlah yang harus menjadi penentunya.
Pada Pemilu 2014, SBY tak lagi bisa mencalonkan diri lantaran sudah menjabat dua periode. Sehingga mulai jauh-jauh hari, rakyat hendaknya segera merenungi dan menjadikan pelajaran berharga atas kepemimpinan yang telah berlangsung selama ini. Dan jangan lagi ada ungkapan di kemudian hari yang menyebutkan: “…kita salah memilih lagi..?!”
Sehingga itu, Jaya Suprana mengingatkan, bahwa momentum pemilihan presiden mendatang terlalu penting untuk hanya diserahkan kepada mekanisme partai politik. Seluruh masyarakat Indonesia mestinya terlibat dalam menentukan calon-calon pemimpin yang akan memimpin Indonesia.
Jaya Suprana bahkan menantang publik agar dapat ikut bergerak dan berpartisipasi mencari pemimpin yang murni berasal dari rakyat. “Akan lebih baik jika seluruh elemen, baik parpol dan masyarakat, berani menyelenggarakan konvensi untuk memilih dan menemukan pemimpin yang benar-benar berkualitas,” kata Jaya Suprana. Dilansir jpnn.
Sebagai seorang budayawan, Jaya Suprana tentu saja menganggap Konvensi Capres yang dilakukan langsung oleh Rakyat adalah sebuah terobosan yang lebih mampu menghidupkan demokrasi.
Salah satu niat baik digelarnya Konvensi Rakyat Capres 2014, menurut Jaya Suprana, yakni adalah untuk mengisi ruang-ruang pendidikan politik yang selama ini dikuasai partai politik. “Konvensi Rakyat merupakan manifestasi demokrasi dan bebas dari monopoli partai politik,” ujar Jaya. Dikutip aktual.co.
Presiden Komisaris Jamu Jago ini menegaskan, konvensi (parpol maupun yang dilakukan rakyat) semestinya diniatkan untuk mencari kader terbaik bangsa yang mampu membenahi carut-marut di negeri ini. “Seharusnya semua konvensi lebih mengutamakan rakyat ketimbang anggota partai politik,” lontarnya.
Sehingga itu, pendiri Museum Rekor Indonesia (MuRI) ini mengajak kepada kader-kader terbaik bangsa untuk tidak segan-segan mendaftar ke Konvensi Rakyat. Dikatakannya, Konvensi Rakyat telah menyiapkan proses penyaringan secara terbuka dan tidak didominasi oleh orang-perorang semata.
Sementara itu, anggota Komite Konvensi Rakyat lainnya, Dr. Yenti Garnasih memaparkan, bahwa konvensi memang digelar untuk mencari potensi anak bangsa yang bisa memimpin dan memajukan bangsa. “Konvensi Rakyat memberikan kesempatan kepada siapa pun yang ingin mendarmabaktikan hidupnya untuk kemajuan bangsa,” ujar doktor bidang tindak pidana pencucian uang Universitas Tri Sakti ini.
Sama dengan seluruh anggota Komite lainnya, Yenti juga memandang Konvensi Rakyat ini adalah sebagai terobosan penting dan sangat bermanfaat untuk bangsa. Terlepas nantinya apakah ada parpol yang siap mengusung kandidat capres yang dihasilkan dalam proses Konvensi Rakyat tersebut. “Setidaknya kami melakukan langkah yang bermanfaat bagi bangsa, dan ada baiknya para calon tersebut dipertimbangkan untuk diusung oleh partai politik,” ujarnya.
Sebab, tambah Yenti, tidak ada salahnya secara sinergis parpol bekerjasama dengan Konvensi Rakyat. Dikatakannya, partai memang memiliki hak yuridis mengusung capres. “Tapi harus diimbangi dengan kewajiban yuridis untuk mencari kader terbaik bangsa yang bisa membawa negeri ini menuju kemakmuran,” ujarnya.
Semoga saja Jaya Suprana dan kawan-kawan yang tergabung dalam Komite Konvensi Rakyat saat ini dapat mewujudkan terobosan untuk perubahan di negeri ini, sekaligus mampu mencatat “rekor” baru.
Bukankah Jaya Suprana dikenal sebagai sosok yang selalu mengejar para pembuat rekor? Nah… giliran Jaya Suprana yang harus membuktikan diri untuk bisa mencatat “rekor baru” dalam dunia demokrasi di tanah air melalui Konvensi Rakyat…!!!
Inilah nama-nama anggota Komite Konvensi Rakyat, diantaranya adalah :
1. KH. Salahuddin Wahid
2. Dr. Adnan Buyung Nasution
3. Prof.Dr.Asep Warlan Yusuf,SH, MH
4. Jaya Suprana, PhD
5. Prof. Dr. Ichlasul Amal
6. Ir. Hendarmin Ranadireksa
7. Aristides Katoppo
8. Prof. Dr. Dr.(HC). Franz Magnis-Suseno, SJ
9. Pdt. Natan Setiabudi, STh, PhD
10. Joenil Kahar
11. Dr. H. Tjuk K Sukiyadi, SE
12. Dr. Yenti Garnasih, SH, MH
13. H. Wisnubroto Heru Putranto, SH
14. Romy Fibry
Selamat Berjuang demi Perubahan.
(map/ams)