Kamis, 27 Maret 2014

“Shopping List” Dari Parpol Korup Harusnya Jadi Black-List

[RR1online]:
TENTU kita semua masih ingat dengan “shopping-list” (daftar belanjaan) atau janji-janji yang diteriakkan oleh para parpol penguasa beserta koalisinya pada Pemilu 2004 dan 2009, yang pada intinya berjanji mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan kelompok, serta berjanji menyejahterakan rakyat. Namun, apakah saat ini shopping-list itu sudah terwujud...???

Rasanya hanya sangat mendustai dan menyakiti hati rakyat kecil jika jawabannya adalah YA. Jika demikian, maka jawabannya adalah TIDAK...!!!

Sehingga itu pada tahapan kampanye seperti saat ini, artinya rakyat harusnya menjadikan black-list bagi para parpol yang telah diberi kesempatan mendapat tempat terhormat tetapi tak berhasil merealisasikan shopping-list atau janji-janjinya yang telah diucapkannya pada Pemilu-pemilu sebelumnya.

Dan adalah tindakan atau sikap yang sangat dan paling bodoh apabila rakyat sudah tahu jika parpol tersebut adalah parpol korup yang ingkar dan hanya bisa memperkaya diri sendiri, namun akhirnya rakyat malah tetap ingin mendukung dan memilih parpol itu kembali.

Saat ini, rakyat tentu bisa menyaksikan langsung betapa banyak capres dari parpol korup yang kembali meneriakkan shopping-list atau janji-janji manis dalam kampanye, baik secara face to face maupun melalui panggung yang diwarnai oleh hiburan-hiburan dangdut, persis pada kampanye-kampanye pemilu sebelumnya.

Lalu bagaimana bisa sedikit mengetahui mana capres yang baik dan mana capres yang perlu diblack-list...?

Di sela-sela usai mengikuti diskusi kebangsaan bertema: “Kepemimpinan yang Negarawan” di Gedung Joang, Menteng-Jakarta, Selasa (25/3/2014), DR.Rizal Ramli berkesempatan memberikan sedikit petunjuk dan komentarnya tentang shopping-list dari capres.

Menurutnya, capres yang baik adalah yang dapat diukur dari visi dan misinya. Apakah, misi seorang capres realistis dan terlihat mampu membawa bangsanya ke tingkat yang lebih tinggi dari segi kemakmuran maupun kehormatan.

Olehnya itu, Menko Ekuin era Presiden Gus Dur ini sangat menyayangkan bagi para capres yang berkampanye pada Pemilu 2014 ini terlihat lebih banyak melakukan shopping-list yang tidak jelas visi dan misinya, pembiayaannya bagaimana, tahapannya seperti apa.

Penasehat ekonomi badan dunia (PBB) ini menyebutkan, janji-janji yang diumbar para capres saat kampanye harus jelas dan dapat direalisasikan di kemudian hari. Bukan sekadar janji kosong belaka hanya untuk mencari dukungan.

“Jangan menjanjikan shopping list. Ingin ini, ingin itu tapi tidak jelas bagaimana melaksanakannya atau membiayakannya,” ujar ekonom senior ini seperti dilansir rmol.com.

Jika demikiam, para capres yang berkampanye di Pemilu 2014 ini diminta sebaiknya tidak asal mengumbar janji manis yang dikuatirkan malah tidak terpenuhi ketika sudah menjabat seperti yang telah terjadi pada Pemilu-pemilu sebelumnya.

Dengan banyaknya shopping-list terdahulu yang tidak mampu diwujudkan oleh parpol-parpol yang kini punya posisi, maka tak salah jika rakyat banyak pula yang kini harus mem-black list parpol-parpol tersebut.
---------------
Sumber: KOMPASIANA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar