[RR1-online]
MENGETAHUI dan menyaksikan kondisi pemerintahan di Indonesia yang saat ini telah begitu banyak menyakiti hati rakyat dengan melakukan merampokan uang negara. Para elit pejabat, politisi di senayan hingga aparat hukum di pusat serta di daerah begitu leluasa ‘melahap’ uang rakyat, yang telah berlangsung sejak rezim SBY berkuasa.
Belumlagi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang terindikasi kuat telah melakukan ‘persekongkolan’ dengan para elit politisi di Senayan, yang bisa dilihat dengan munculnya banyak masalah dalam menetapkan partai-partai politik peserta Pemilu 2014, yang semuanya dapat dinilai sebagai kegagalan besar di era reformasi.
Sehingganya, Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) pun mendesak agar SBY segera turun dari jabatannya dengan hormat. “Kita mendesak agar SBY-Boediono segera turun, dan untuk mengisi kekosongan pemerintahan serta untuk membenahi sistem pemerintahan yang sudah rusak, maka akan dibentuk Pemerintahan Transisi,” ujar Ratna Sarumpaet selaku Ketua Presidium Nasional MKRI.
Perempuan yang dijuluki ‘Kartini’ masa kini itu juga meminta agar militer dan pemerintahan SBY tidak berpikiran negatif, dengan hanya melihat demo sebagai tindakan makar ataupun gerakan pembangkangan. Ratna menegaskan aksi yang dilakukan oleh MKRI adalah bukan upaya kudeta. MKRI meminta agar Pemilu dipercepat.
Sementara itu, mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Adnan Buyung Nasution, menyebut SBY gagal mengelola pemerintahan dengan baik. SBY dinilai terlalu mengurus partai ketimbang urusan negara. “SBY bilang kepada menteri jangan terlalu banyak urus partai. Tapi lihat dia sendiri, berapa banyak urus partai,” lontar Buyung di Gedung Joeang, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2013).
Buyung bahkan mendorong Pemilu segera di-percepat agar SBY cepat turun dari kursi Presiden. Menurut Buyung situasi sekarang sudah tidak tertolong lagi. "Apakah kita mau bertahan satu setengah tahun lagi dengan keadaan seperti ini?” tegas Buyung.
Advokat senior itu menyatakan SBY banyak melanggar janji karena situasi negara tidak kunjung pulih. Perkembangan ekonomi, kata Buyung, hanya dinikmati segelintir orang kaya saja. Di sisi lain, 80 persen warga miskin masih kesulitan. “SBY enggak lakukan apa-apa sekarang,” katanya.
Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Gus Dur, DR. Rizal Ramli juga menyatakan, desakan masyarakat yang meminta SBY mundur dari jabatan sudah semakin kuat. Ia mendukung penuh gerakan yang dilakukan MKRI menggelar aksi menuntut SBY mundur. “Sebaiknya SBY mundur saja, daripada diundurkan,” katanya.>nt/ams
Tidak ada komentar:
Posting Komentar