Kamis, 15 Agustus 2013

Jokowi-Rizal Ramli, “Bintang Kejora” yang Siap Bersinar di 2014


[RR1online]:
“Ku pandang langit penuh bintang bertaburan...
Berkelap-kelip seumpama intan berlian...
Tampak sebuah lebih terang cahayanya...
Itulah bintangku bintang kejora yang indah selalu...”


Di atas tersebut adalah lirik lagu anak-anak yang untuk pertama kalinya sangat populer pada tahun 1970-an. Bahkan hingga sekarang, lagu berjudul “Bintang Kejora” karya AT Mahmud ini masih selalu dinyanyikan oleh anak-anak selaku cikal bakal dan generasi harapan bangsa. Dan boleh jadi nyanyian “Bintang Kejora” ini adalah sebuah “doa panjang“ yang semoga sebentar lagi akan dikabulkan oleh Sang Penguasa Alam Semesta ini.

Mendalami liriknya yang menggambarkan tentang di langit yang begitu banyak bertaburan bintang bagai intan berlian, namun hanya satu yang nampak terang cahayanya, itulah bintangku “Bintang Kejora”.

Begitu pun dengan kondisi saat ini, begitu banyak figur bermunculan dan “berlomba-lomba” secara jiwa dan raga mengerahkan sumber dayanya masing-masing, tampil di berbagai media cetak maupun stasiun TV dengan senyuman lebar, manis serta santun menyapa pembaca atau pemirsa dengan mimik tegas dan begitu meyakinkan mengumbar janji-janji. Tujuannya, tentu saja tidak lain agar bisa mendapat simpatik sebagai sosok yang tepat untuk dipilih sebagai presiden dan wakil presiden 2014 mendatang.

Namun dari peneropongan yang dilakukan oleh banyak pengamat menunjukkan, bahwa dari figur-figur yang sudah bermunculan saat ini, maka sosok Jokowi dan Rizal Ramli lah yang sangat tepat untuk dipersandingkan sebagai pasangan Capres pada 2014. Sebab, Jokowi dan Rizal Ramli adalah dua sosok yang memiliki kualitas dan karakter pemimpin yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Yakni sangat dipercaya akan mampu mengatasi ketidakadilan, kemiskinan, mengendalikan beban utang Rp.2023 trilyun, korupsi dan  mengatasi hancurnya daulat pangan dan energi di negeri ini.


Keduanya (Jokowi dan Rizal Ramli) amat jelas berbeda sangat jauh jika ingin dibandingkan dengan para figur lainnya. Pembawaan Jokowi sederhana, santai dan menyejukkan, tidak tegang, tutur kata dan gerak-geriknya sangat luwes, tidak mengada-ngada. Sedangkan Rizal Ramli adalah sosok ekonom senior yang amat kental dengan cetusan ide-ide ekonomi yang mengarah kepada kepentingan rakyat. Sehingga tak heran apabila ide-idenya tersebut bertolak belakang dengan kebijakan penguasa, maka Rizal Ramli tak tanggung-tanggung melakukan “perlawanan”, seperti yang pernah dilakukannya saat menentang dengan keras Soeharto di era Orde Baru, yang membuat dirinya harus di penjara ketika itu. Singkat kata, Rizal Ramli memiliki latarbelakang jiwa pengabdian sebagai anak bangsa yang kerap berdiri kokoh berjuang di pihak rakyat.

Sehingganya, Jokowi dan Rizal Ramli diyakini oleh banyak pihak sebagai pasangan Capres yang paling masuk akal. Karena keduanya memang asli bukan sosok “bertopeng”.  Yakni misalnya, jika Rizal Ramli saat ini banyak mengritik kebijakan pemerintah terutama di bidang ekonomi, maka itu memang asli adalah dirinya sendiri sejak dulu sebagai aktivis mahasiswa dan kini selaku pakar ekonomi. Artinya, jika Rizal Ramli seandainya dulu tak pernah melakukan kritikan dan bahkan tak pernah turun melakukan unjuk-rasa (demo), dan baru akan dilakukannya saat ini, maka itu berarti ia hanya bertopeng.

Begitu pun adanya dengan Jokowi, yang sejak dulu memang selalu tampil sederhana dan senang berbaur dengan masyarakat agar dapat mengetahui secara langsung keluhan dan harapan-harapan yang diinginkan oleh masyarakat. Lihat saja penampilannya selama ini yang hanya mirip dan bahkan tak ada bedanya dengan rakyat biasa. Sebab, Jokowi nampaknya tak punya keahlian membuat sekat yang bisa membatasi antara dirinya dan masyarakat biasa. Sehingga itu, ia bisa dengan leluasa bercengkerama dengan siapa saja yang dikunjunginya.

Ketika memahami kondisi negeri ini yang capaiannya begitu sangat jauh dari harapan, keinginan dan cita-cita rakyat, serta ketika mengetahui dan memahami karakter  kedua figur ini (Jokowi dan Rizal Ramli), maka sungguh tak keliru jika keduanya sangat dinantikan dapat segera terbit menyambut pagi yang sejuk di ufuk Timur bagai bintang KEJORA (KEmilau JOko  Widodo - Rizal RAmli) yang mampu memberi cahaya penghidupan di hati seluruh Rakyat Indonesia. Semoga...!!!(map/ams)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar