[RR1online]
MESKI harus bagai orang sempoyongan, dan bahkan sejenak harus jatuh terkapar dan merangkak lalu tertatih-tatih akibat terindikasi (disinyalir) sengaja dihambat dan “digebuki” oleh paket pasangan Karsa, ternyata Khofifah Indar Parawansa tetap jua mampu bangkit, dan akhirnya dapat berjalan setelah Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memenangkan gugatannya, sekaligus dinyatakan juga berhak ikut sebagai peserta Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2013 yang akan digelar pada Kamis, 29 Agustus 2013.
Dengan diloloskannya Khofifah-Herman sebagai Pasangan Calon Gubernur Jatim oleh DKPP, maka ini dapat menjadi “Pertanda” (singkat= Peta) bagi pasangan yang berjargon BerKaH (Bersama Khofifah-Herman) ini akan memenangkan pertarungan pada momen suksesi kepala daerah di Provinsi tersebut.
Bahkan kelolosan BerKaH sebagai pasangan Calon Gubernur itu membuat tak sedikit masyarakat Jatim menilai dan bisa merasakan hal itu sebagai Pertanda (Peta) kemenangan awal bagi pasangan yang diusung oleh PKB beserta partai-partai non-parlemen lainnya tersebut. Bagaimana tidak, bahwa sesungguhnya pada putaran kedua Pilkada Jatim 2008 silam, tidak sedikit pula orang mengetahui dari hasil perhitungan manual quick-count yang dilakukan oleh beberapa lembaga dan pusat kajian Pilkada menunjuk Khofifah Indar Parawangsa menang tipis, yakni selisih 1 persen dari lawannya Karsa (Karwo-Saiful)--Sumber: http://www.indosiar.com-- tetapi KPU Jatim malah menetapkan Karsa sebagai pemenangnya.
Sehingga tak salah jika banyak orang menduga, bahwa memang nampaknya ada upaya keras dari pasangan Karsa untuk mengandaskan langkah Khofifah agar tidak menjadi peserta Pilkada Jatim pada periode 2013 ini. Boleh jadi Karsa memang sangat kuatir, karena lawan terberatnya yang membuatnya nyaris tidak merasakan enaknya jadi kepala daerah pada Pilkada 2008 silam itu adalah perempuan yang bernama Khofifah.
Khofifah sebetulnya hanya membutuhkan pintu masuk pertama untuk bisa melejitkan langkahnya, dan pintu itu dengan susah payah sudah terbuka melalui DKPP. Sehingga inilah yang kemudian disebut “Pertanda” kemenangan awal pasangan BerKaH.
Pertanda kemenangan lainnya bagi BerKaH adalah, seluruh Provinsi di Pulau Jawa (minus DI Yogyakarta), pasangan yang diusung oleh parpol penguasa bersama sebagian besar koalisinya berhasil ditaklukkan dan “dicukur” habis oleh lawan-lawannya. Tersisalah saat ini adalah Pilkada di Jatim yang memang sangat berpotensi dimenangkan oleh BerKaH mengingat di Jatim terdapat massa riil NU dan Muhammadiyah yang jumlahnya tak tanggung-tanggung sangat besar, dan ini ditambah dengan jumlah kelompok-kelompok masyarakat Jatim yang tergabung dalam Aliansi Relawan BerKaH yang sudah memahami seperti apa kondisi politik di tanah air saat ini.
Berikutnya, silakan jika ingin dipercaya atau tidak (tak dipaksa), karena itu terserah dari pengamatan kasak mata dan juga dari denyutan hati masing-masing individu, bahwa PERTANDA (PETA) KEMENANGAN BerKaH juga bisa terbaca dari beberapa pandangan intuisi (pribadi saya) yang tanpa sedikit pun bermaksud mendahului ketentuan dari Tuhan, yakni:
1. BerKaH melawan dan melakukan pertarungan dengan lawan-lawan politiknya dengan memakai “senjata” nomor urut 4 (empat); Artinya, nomor 4 digunakan oleh BerKaH agar dapat mengalahkan dan menaklukkan para pesaingnya.
Orang-orang China di Surabaya masih mempercayai bahwa angka 4 adalah angka yang mengandung kekuatan menjatuhkan dan bahkan mematikan. Dan ini akan digunakan oleh Khofifah untuk mematikan (mengalahkan) lawan-lawannya. Perhatikan saja penulisan angka 4 tersebut yang mirip seperti “Kursi terbalik”. Artinya, Khofifah mengajak masyarakat Jatim untuk memilih guna membalikkan “kursi” yang sedang diduduki oleh pasangan incumbent saat ini.
2. Pilkada Jatim yang diselenggarakan saat ini adalah di tahun 2013, yakni berakhiran 13, jumlahnya adalah 4 (1+3)
3. Soekarwo adalah ternyata Gubernur Jatim yang ke-13, angka ini jumlahnya juga 4 (1+3)
4. Soekarwo sebagai Gubernur Jatim ke-13 itu rupanya dilantik pada tanggal 12-2-2009. Nilai penjumlahan akhir dari angka tanggal pelantikan tersebut adalah 7. Begitu pun dengan nilai penjumlahan akhir dari tanggal pelaksanaan Pilkada Jatim, 29-8-2013, yakni bernilai angka 7.
(Ini bukan “tradisi” tionghoa ataupun ramalan fengshui. Saya cuma kebetulan juga adalah orang Fisika, jadi senang bermain angka-angka. Dan dalam konteks ini saya coba mencari angka yang disebut angka “Penghubung Kemenangan dari Penjumlahan nomor urut”. Untuk mendapatkan angka ini, maka saya menggunakan Rumus hasil Karya saya, namanya rumus “AMS=Analisys Mind Suit”). Silakan diperhatikan:


Seandainya, nilai dari penjumlahan tanggal Pelantikan Karwo dan atau tanggal Pelaksanaan Pilkada Jatim itu adalah berjumlah akhir 6 (enam), maka berikut hitunganya :


Selanjutnya, mau percaya atau tidak, angka 7 di atas ternyata juga adalah merupakan hasil penjumlahan dari Tahun Kelahiran Soekarwo 1950 dan Khofifah 1965 apabila dijumlahkan dengan nomor urut masing-masing. Perhatikan:


Uraian di atas sedikit banyaknya dapat menjadi “Peta” (Pertanda) Kemenangan BerKaH, namun boleh jadi juga sebagai “PETAKA = Pertanda Kekalahan” pasangan Karsa.
Tetapi sekali lagi, dari analisa “intuisi plus rumus AMS” di atas, saya sama sekali tidak bermaksud mengajak pembaca agar terpengaruh untuk mempercayainya. Saya hanya menggunakan “gerak intuisi” yang coba saya padukan dengan analisa “kesenangan” saya sebagai seorang yang pernah aktif sebagai mahasiswa MIPA Jurusan Fisika. Karena semua urusan di semesta ini seluruhnya kembali kepada Sang Maha Kuasa. Mohon Maaf Lahir Bathin. Semoga Rakyat Jatim bisa memilih Pemimpin yang benar-benar untuk kemajuan bersama, bukan untuk kepentingan kelompok orang perorang.(map/ams)
Billahi Fii Sabilil haq Fastabiqul Khairat. Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam Damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar