Rabu, 28 Mei 2014

Kepada Rakyat, Prijanto Punya 6 Catatan “Suram” Soal Jokowi

RR1news: AGAR rakyat tidak salah dalam menentukan pilihan pada Pilpres 2014 ini, mantan Wagub DKI Jakarta Mayjen (Purn) Prijanto punya banyak catatan soal kepribadian dan kinerja Jokowi selaku Gubernur DKI Jakarta yang kini maju sebagai capres.

Prijanto mengaku merasa penting untuk membeberkan catatan tersebut ke publik agar rakyat bisa benar-benar paham dan tidak asal-asal menentukan pilihan pada Pilpres 2014 ini. 


“Dengan mata, telinga dan mulut saya sendiri, saya memiliki beberapa catatan terhadap Jokowi. Catatan ini penting saya sampaikan agar publik mengerti dan tidak salah dalam memilih calon Presiden,” ujar Prijanto kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (27/5/2014). http://www.rmol.co/read/2014/05/27/157020/Prijanto-Terpaksa-Bicara-Blak-blakan-soal-Jokowi-agar-Rakyat-Tak-Terkecoh-

Catatan yang dimaksud oleh mantan Aster Pangdam Jaya tersebut setidaknya terdapat enam poin mengenai sosok Jokowi selama memimpin Ibukota.

Pertama, menurut Prijanto, adalah patut diduga Jokowi tidak peka terhadap tindak korupsi. Prijanto bahkan mendapat kesan bahwa Jokowi membiarkan dan melindungi tindak korupsi. “Kasus korupsi bus Transjakarta itu hanya salah satu contohnya saja,” ujar Prijanto mulai mengungkap.

Kedua, Jokowi memimpin DKI Jakarta seperti tanpa arah dan tujuan. “Suatu ketika saya pernah sampaikan pentingnya RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), tapi dijawabnya tidak penting,” tutur Prijanto.

Ketiga, banyak pimpinan dan staf SKPD yang mengeluh kepada dia karena bingung harus melakukan apa? Setiap mereka memaparkan sesuatu, ujar Prijanto, Jokowi tidak pernah memberikan keputusan, petunjuk atau arahan kerja. Tetapi malah ingin cepat-cepat keluar.

“Keempat, banyak staf merasa heran dan mempersepsi aneh karena Gubernur Jokowi di luar banyak dipuji karena dianggap dekat dengan rakyat, tapi dengan bawahan sendiri bersikap feodalistik dan tidak komunikatif,” jelasnya.

Kelima, Prijanto menilai Jokowi bukanlah tipe pemimpin bertanggung jawab. “Saya pernah bertanya, mengapa PT MRT banyak dikendalikan oleh orang Ahok? Jokowi dengan santai menjawab, biarin. Kalau MRT gagal yang salah Wagub, tapi kalau MRT berhasil yang dikenang Gubernur,” ujar Prijanto mengurai jawaban Jokowi.

Dan keenam menurut Prijanto, Jokowi tidak paham persoalan administrasi. Banyak berkas menumpuk belum ditanda-tangani sehingga beberapa hal tersendat. “Sebaliknya, kalau terkait pencitraan diri, Jokowi cepat sekali bertindak. Blusukan atau pendirian stadion di atas taman BMW yang masih bermasalah itu. Jokowi tidak sabar ingin meletakkan batu pertama agar dikenang sebagai Gubernur yang peduli pada rakyat,” pungkas Prijanto, seperti dikutip dari JPNN. (rmz/ams)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar