Selasa, 21 Januari 2014

Pasar ke Istana: Dari Medan-Sumatera Utara, RR1 “Digiring” menuju Medan Merdeka Utara


[RR1online] :
MESKI telah usai mengikuti debat publik Capres 2014 oleh Konvensi Rakyat di Gedung Medan Internation Convention Center (MICC)-Medan, Minggu (19/1/2014), Rizal Ramli tak langsung pulang. Ekonom senior itu nampaknya “jatuh cinta” kepada Medan.

Rizal Ramli (RR1) pun menyatakan sangat ingin berkeliling di Kota Melayu Deli tersebut. Dan Pasar Sei Sikambing Jalan Kapten Muslim-Medan adalah lokasi pertama yang jadi target kunjungannya.

Dengan mengendarai sebuah becak bermesin motor (Bentor) diikuti puluhan Abang bentor beserta para pendukung dan simpatisan lainnya, layaknya sebuah “pawai” kecil, RR1 pun akhirnya tiba di pasar yang terletak di Kecamatan Medan Helvetia tersebut.

Saat berjalan di dalam pasar ini, mantan Menko Perekonomian tersebut tidak langsung bisa berbelanja, karena tak sedikit pengunjung mulai mendekati dan mengekor di belakangnya secara antusias. Rata-rata di antara mereka bahkan mengajak dan minta berfoto bareng dengan RR1.

“Ini Pak Rizal Ramli, calon presiden Konvensi Rakyat itu? Boleh foto pak,” ujar dua orang perempuan yang kebetulan berada di Pasar Seikambing. Seperti dikutip medanbagus.

Dengan ramah dan menaruh hormat, RR1 pun mempersilakan kedua wanita tersebut berfoto bareng. “Makasih, ya, pak. Semoga Bapak jadi presiden dan dapat mengemban amanah rakyat,” ujar mereka seusai berfose dan mengabadikan momen “pertemuannya” dengan sosok tokoh nasional yang dinilainya paling lantang melawan rezim korup sejak dulu hingga saat ini.

Selain meladeni sejumlah pengunjung untuk berfoto bareng, RR1 juga melakukan dialog dengan beberapa pedagang di Pasar tersebut sambil berbelanja macam-macam kebutuhan, mulai dari daging ayam, ikan, sayur-sayuran, hingga aneka jenis buah-buahan seperti jambu, pisang, jeruk dan lain sebagainya.

Suasana pasar saat itu nampak makin padat dan ramai, sebab selain karena para pengunjung yang telah sedari tadi mengerumuni RR1, sejumlah pedagang lain juga memanggil-manggil untuk disambangi. Dan semuanya disapa oleh Ketua Umum Kadin tersebut.

RR1 bahkan meminta parang untuk memotong-motong sendiri daging ayam yang dibelinya. “Jangan terlalu ke atas tangannya, Pak,” kata penjual ayam potong mengingatkan. Dan dengan senang hati, RR1 pun mengikuti “arahan” tersebut, tanda bahwa RR1 memang sosok pemimpin yang amat menghargai masukan dari seseorang yang telah mengingatkannya terhadap sesuatu (ajaran atau teknik) yang mungkin belum diketahuinya.

“Ini baru calon presiden kita yang tidak segan turun dan mau melakukan pekerjaan kotor seperti ini,” ujar seorang warga yang melihat.

Sebelum beranjak keluar dari pasar, beberapa pengunjung masih ada yang sempat meminta berfoto. RR1 dengan senang hati pun mengiyakan. Namun kali ini bareng dengan sejumlah pedagang, para pendukung dan simpatisan beserta para Abang Bentor yang setia mendampinginya sejak pagi.

Lokasi berikutnya yang menjadi target “blusukan” RR1 selepas dari pasar adalah Masjid Raya al-Mashun, di Jalan Sisingamangaraja-Medan. Tentunya masih dengan mengendari puluhan Bentor.

Di masjid bersejarah peninggalan Sultan Deli ini, RR1 dan rombongan (para pendukung dan Abang Bentor) melaksanakan Shalat Ashar. Dan usai menunaikan shalat di masjid yang dibangun pada tahun 1906 dan rampung tiga tahun kemudian (9 September 1909) itu pula, RR1 membagikan hasil belanjaan di Pasar Sei Sikambing tadi. Memang, belanjaan itu sudah diniatkan dari awal untuk “disedekahkan” kepada masyarakat kurang mampu yang sering “mangkal” di area Masjid tersebut.

Setelah menyerahkan seluruh hasil belanjaan tersebut. RR1 malah nampak makin segar bugar, samasekali tidak memperlihatkan kelelahan di wajahnya. Padahal sejak kemarin (Sabtu, 18/1/2014) menginjakkan kaki di Medan, RR1 sudah ke sana-ke mari blusukan, dan telah banyak menemui orang-orang berkarakter dan tipe yang berbeda-beda. Tampaknya stamina dan kebugaran RR1 tak perlu lagi diragukan untuk pekerjaan seperti ini, we won’t question his fitness for the job.

Karena belum lelah, RR1 pun lalu “mengajak” rombongan untuk mengunjungi Istana Maimun yang kira-kira berjarak 200 meter dari Masjid Raya al-Mashun itu.

Namun setibanya di pekarangan istana yang dibangun oleh Sultan Deli, Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah (tahun1888) tersebut, RR1 sempat berhenti sejenak. Tetapi bukan untuk istirahat, ia hanya ingin menikmati manisan jambu asli di Kota Medan.

Setelah itu, RR1 pun kembali mengelilingi dan menikmati keindahan bangunan dan ornamen serta benda-benda bersejarah di dalam istana tersebut, salah satunya adalah Meriam Puntung. Pemandu pun tampak santun dan ramah menjelaskan semua hal-hal yang menyangkut istana yang didesain oleh arsitek Italia itu.

Capres number one Konvesi Rakyat itu akhirnya menyudahi rangkaian kunjungannya di Medan, yakni sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Namun sebelum berpisah dan meninggalkan Medan, masih di Istana Maimun, RR1kemudian menyemangati para pendukung dan simpatisan beserta para puluhan Abang Bentor.

Dengan penuh ketegasan, RR1 kembali menyatakan keseriusannya dan tekadnya yang amat bulat untuk maju pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang.

RR1 mengisahkan, bahwa karena dirinya telah merasakan bagaimana pedih dan menderitanya menjadi seorang anak yatim-piatu sejak masih umur 6 tahun, maka dirinya juga tak tega rakyat hidup bagai “yatim-piatu”. Yakni betul ada pemimpin, tetapi tidak banyak bertindak sebagai mana layaknya seorang pemimpin yang punya rakyat. “Walau yatin piatu, saya punya cita-cita agar jadi orang. Saya pernah jadi Menko Perekonomian, dan (juga) jabatan lainnya. Sekarang saya penasihat PBB di New-York, Amerika Serikat,” ujar RR1 inspiratif memberi semangat.

RR1 juga mengisahkan, bahwa dirinya adalah mantan aktivis yang telah melawan rezim korup Orba demi memperjuangkan nasib orang-orang miskin, namun kemudian dirinya malah di penjara di Sukamiskin.

“80 persen rakyat belum merdeka. Makanya kita harus benahi Indonesia. Saya (pernah) ditelepon Sekjen PBB diminta memimpin Economic & Social Commission of Asia and Pacific (ESCAP), yang mempunyai 53 negara anggota. Tapi saya tolak. Lebih baik kita (fokus) ubah Indonesia. InsyaAllah lewat konvensi rakyat, kita bisa lakukan sesuatu (perubahan),” pungkasnya berkobar, yang spontan disambut pekik pendukungnya: “Cocok Kali…” disusul teriakan: “Hidup Rizal Ramli…..!!!”
-------
Sumber KOMPASIANA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar