Selasa, 23 Juli 2013

Ternyata Banyak PNS yang Kagumi Rizal Ramli

[RR1online]:
TEROBOSAN dan kinerja yang dilakukan oleh DR. Rizal Ramli, baik saat masih aktif sebagai Kabulog, Menko Perekonomian, dan Menteri Keuangan, maupun hingga kini sebagai tokoh oposisi yang bernaung dalam Aliansi Rakyat untuk Perubahan (ARuP), ternyata mendapat simpatik dari banyak kalangan masyarakat.

Tak hanya mahasiswa, kaum buruh, pedagangan kaki lima, petani-nelayan, sopir atau pun tukang ojek, dan lain sebagainya yang merasa simpatik terhadap Rizal Ramli. Tak sedikit kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) pun ternyata juga mengaku salut dan kagum kepada sosok ekonom senior yang telah mendunia tersebut

Seperti yang diungkapkan seorang PNS di wilayah Sulawesi, Melati (nama samaran), menuturkan kepada Majalah Perubahan belum lama ini, bahwa Rizal Ramli adalah sosok yang memiliki kapabilitas, integritas dan moralitas tinggi sebagai anak bangsa yang amat tepat untuk didukung dan pilih sebagai presiden pada Pilpres 2014 mendatang.

“Dari dulu saya sangat simpatik dan kagum dengan terobosan dan langkah-langkah Pak Rizal Ramli. Beliau adalah sosok yang memang amat jelas arah perjuangannya kepada rakyat kecil. Sehingga itu kami sangat mendukung beliau (Rizal Ramli) untuk maju sebagai calon presiden 2014,” ujar Melati yang minta tak disebutkan jati dirinya lebih jauh karena masalah statusnya sebagai PNS.

Melati yang kini memimpin salah satu SKPD itu bahkan mengaku sempat suatu ketika memperbincangkan mengenai sosok Rizal Ramli kepada sejumlah kerabatnya yang juga berstatus PNS. Dari perbincangan tersebut, kata Melati, secara jujur para kerabat pun memang sepakat menunjuk Rizal Ramli sebagai figur yang tepat untuk dipilih sebagai Presiden 2014 mendatang.

“Umumnya, teman-teman berpendapat sama, bahwa Pak Rizal Ramli tak gila jabatan, tetapi perjuangan beliau sangat jelas untuk rakyat. Lihat saja kan dari dulu beliau berjuang saat masih mahasiswa, hingga sekarang pun begitu tetap selalu tampil membela hak-hak rakyat,” ujar Melati.

Ditanyai tentang apakah dirinya tak takut jika harus berpihak kepada figur seperti Rizal Ramli? Melati dengan tegas menyatakan, bahwa meski selama ini memang PNS tak jarang menerima tekanan-tekanan politik dari pihak-pihak tertentu apabila mendekati Pemiluka ataupun Pemilu. Namun sebagai PNS, dirinya tak serta-merta harus secara terang-terangan mendukung figur yang diarahkan oleh pihak tersebut. “Kami ini kan pemilih cerdas, masa iya harus memilih pemimpin yang kualitasnya buruk? Atau masa iya kita tak memilih figur yang sudah diketahui punya kualitas yang baik?” ujar Melati.

Hanya saja, Melati mengakui, bahwa sejauh ini dirinya selalu berusaha untuk pandai-pandai melihat kondisi yang sangat sensitif itu. Sebab, katanya, PNS memang sangat dilarang untuk terang-terangan apalagi fanatik mendukung satu figur. “Kita (PNS) harus berusaha untuk tidak terjebak dengan permainan politik dalam setiap ajang politik, sebab itu bisa-bisa membuat kita jadi korban politik,” katanya.

Hal senada pula disampaikan seorang PNS di Sulawesi, Maman (nama samaran), yang juga saat ini memimpin salah satu SKPD di daerahnya mengungkapkan, Rizal Ramli adalah figur yang samasekali tak bisa disepelekan karena memiliki catatan pengalaman hidup yang sangat positif hingga saat ini. “Apabila memang mau memperbaiki kondisi bangsa ini, maka harusnya para partai politik bisa berlomba-lomba untuk mengusung orang seperti Pak Rizal Ramli,” ujar Maman yang juga minta identitas tidak disebutkan.

Sebab, kata Maman, sangat jarang dan langka ditemui orang seperti Pak Rizal Ramli yang sejak dulu pemikiran dan gerakannya lebih banyak tertuju untuk kepentingan perbaikan di negeri ini. Sayangnya, peran Rizal Ramli di dalam pemerintahan termasuk singkat. Padahal, gebrakannya menghasilkan kinerja yang amat baik.

Baik Melati maupun Maman, sama-sama berharap agar pada Pemilu 2014 mendatang rakyat bisa memilih Presiden secara cerdas, bukan karena hanya sebatas kagum dan simpatik saja,  atau jangan hanya karena ikut-ikutan saja dengan orang lain tanpa mau mengenal lebih jauh siapa yang ingin dipilihnya tersebut. “Ya haruslah dipelajari dulu siapa yang mau dipilih, jangan asal mendukung dan memilih. Karena ini menyangkut masa depan bangsa dan negara kita,” katanya.>map/ams

Tidak ada komentar:

Posting Komentar